Bali Vertikultur - Sistem vertikultur memiliki keunggulan dibandingkan
pertanian konvesional dalam hal umur tanaman. Umur tanaman vertikultur lebih
pendek. Tanaman yang berumur pendek, berarti waktu panen relatif lebih singkat.
Dengan demikian anda akan memanen keuntungan jauh lebih cepat. Lantas pertanyaannya,
mengapa umur tanaman vertikultur bisa lebih pendek? Apakah ini normal? Tentu saja
ada alasanya, bukan mengada-ada, apalagi abnormal.
Gambar: www.bebeja.com |
Sistem vertikultur bisa diartikan pula sistem intensifikasi.
Kami istilahkan sistem vertikultur, tidak hanya penataannya yang vertikal,
tetapi wadah media tanam yang dugunakan menjadikannya sistem konsentrasi
intensif. Nah, apa lagi itu sistem konsentrasi intensif? Istilah konsentrasi
intensif ini kami gunakan untuk menggambarkan wadah media tanam serta
penyebaran nutrisi yang digunakan dalam sistem vertikultur.
Pada sistem vertikultur, nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman terkonsentrasi di dalam wadah media tanam. Media tanam tersebut,
tentu telah dicampur dengan kompos yang mengandung nutrisi untuk tanaman. Nutrisi
yang telah tercampur terlebih dahulu inilah kami sebut intensif.
Dengan demikian, tanaman yang kita tanam dalam
media tanam vertikultur selalu mendapatkan asupan nutrisi yang intensif. Akar tanaman
tidak perlu bersusah payah menjalar kemana-mana, seperti halnya tanaman yang
ditanam secara konvensional untuk mencari makanan.
Pada saat tanaman disiram, bila pada sistem
pertanian konvensional, nutrisi yang terdapat di sekitar tanaman akan terbawa
oleh air ke tempat yang jauh dari akar sesuai dengan sebaran air, maka pada
sistem vertikultur tidak terjadi. Penyebaran air hanya terjadi di dalam wadah
media tanam. Jadi, sistem vertikultur selalu menjamin ketersediaan nutrisi
untuk tanaman.
Sebagai perbandingan sederhana, penyebab tanaman
vertikultur berumur pendek dibanding pertanian konvensional adalah peternakan
yang dilakukan dengan sistem kandang. Wadah media tanam sistem vertikultur
ibarat kandang. Sedangkan media tanamnya sendiri ibarat makanan. Sistem
pertanian konvensional diibaratkan sistem ternak yang dilepas di alam. Hewan ternak
harus bekerja keras mencari makanan sendiri. Tentu saja pertumbuhan hewan
ternak yang dikandangkan dan diberi makanan secara intensif jauh lebih cepat.
Tingkat kematangan tumbuhan bukan karena faktor
umur semata. Tetapi terletak pada seberapa intensif tanaman tersebut
mendapatkan nutrisi dan menyerap nutrisi tersebut. Selain media tanam yang
menciptakan sistem yang intensif, faktor genetika tanaman juga mempengaruhi. Makanya,
beberapa pakar pertanian dan holtikultura ada yang melakukan rekayasa genetika
pada tanaman, agar tanaman tersebut lebih peka menyerap nutrisi yang terkandung
di dalam tanah.
Jadi, kesimpulannya mengapa tanaman vertikultur
berumur pendek adalah karena ketersediaan nutrisi tanaman yang mencukupi. Selain
itu penyebaran air sebagai bahan untuk mengurai nutrisi yang terkandung di
dalam tanah tidak terbuang ke luar media. Kata kuncinya ada pada nutrisi dan
air. Namun, demikian jangan dilupakan juga mengenai cahaya yang cukup.
Sebagaimana kita ketahui, selain nutrisi dan air,
tanaman membutuhkan cahaya matahari. Dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) sebagaimana yang pernah kita pelajari, cahaya matahari bermanfaat untuk
melakukan proses fotosintesa (memsak) bagi tumbuhan. Fotosintesa akan
menghasilkan klorofil (zat hujau daun). Nah, sistem vertikultur memudahkan
untuk mendapatkan cahaya matahari. Sebab wadah media tanam dapat kita geser ke
tempat yang terkena cahaya matahari.
Sumber : http://sangbimablog.blogspot.com
Sumber : http://sangbimablog.blogspot.com
0 Tanggapan "Umur tanaman Vertikultur Relatif Pendek"
Posting Komentar